NAMA : DISTARA AKMEL SYIHAB
NPM : 12110098/1KA34
PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME
1. Perbedaan Prasangka & Diskriminasi
Prasangka : sikap negatif terhadap sesuatu
1.1. Sebab-sebab Timbulnya Prasangka
a. Berlatar belakang sejarah
b. Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
c. Bersumber dari faktor kepribadian
d. Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan dan agama.
1.2. Daya Upaya Untuk Mengurangi Prasangka & Diskriminasi
a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
b. Perluasan kesempatan belajar
c. Sikap terbuka dan sikap lapang harus selalu kita sadari bahwa berbagai tantangan yang datang dari luar ataupun yang datang dari dalam negeri.
2. Etnosentrisme
Suku bangsa ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai salah satu yang prima, riil, logis, sesuai kodrat alam dan sebagainya
Bersifat Universal
Etnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar Ideologi Chauvinisme pernah dianut orang-orang Jerman pada zaman Nazi Hitler, mereka merasa dirinya superior, lebih unggul dari bangsa-bangsa lain, dan menganggap bangsa-bangsa lain sebagai inferior, lebih rendah, nista dan sebagainya.
Sunday, November 28, 2010
Thursday, November 25, 2010
AGAMA DAN MASYARAKAT
NAMA : DISTARA AKMEL SYIHAB
NPM : 12110098/1KA34
AGAMA DAN MASYARAKAT
Agama & Masyarakat
dua kehidupan sosial menyangkut hal yang sudah tentu memiliki hubungan yang erat :
Pengaruh dari cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas sosial dan group social
Perseorangan, kolektivitas dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama diwarnainya.
1. FUNGSI AGAMA
Lembaga sosial : agama merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang telah terlembaga
Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yaitu:
- Kebudayaan suatu dorongan kebutuhan yang kompleks dan kecenderungan bertindak;
- Sistem soSial
- Kepribadian
Teori fungsional dalam melihat kebudayaan, pengertiannya adalah bahwa kebudayaan adalah wujud suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
Aksioma teori fungsional agama adalah segala suatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya,
Masyarakat-masyarakat industri sekuler
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi agama
Pada umumnya kecenderungan sekulerisasi mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan
Agama yang menerima nilai-nilai institusional baru, melainkan agama yang bersifat aliran-aliran.
2. PELEMBAGAAN AGAMA
NU
Agama begitu universal, permanen (langgeng) dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila memahami agama akan sukar memahami masyarakat;
(Elizabeth K. Notinghan, 1954), yaitu :
Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral;
Masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembang;
NPM : 12110098/1KA34
AGAMA DAN MASYARAKAT
Agama & Masyarakat
dua kehidupan sosial menyangkut hal yang sudah tentu memiliki hubungan yang erat :
Pengaruh dari cita-cita agama dan etika agama dalam kehidupan individu dari kelas sosial dan group social
Perseorangan, kolektivitas dan mencakup kebiasaan dan cara semua unsur asing agama diwarnainya.
1. FUNGSI AGAMA
Lembaga sosial : agama merupakan salah satu bentuk perilaku manusia yang telah terlembaga
Fungsi agama dalam masyarakat ada tiga aspek penting yaitu:
- Kebudayaan suatu dorongan kebutuhan yang kompleks dan kecenderungan bertindak;
- Sistem soSial
- Kepribadian
Teori fungsional dalam melihat kebudayaan, pengertiannya adalah bahwa kebudayaan adalah wujud suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma dan peraturan.
Aksioma teori fungsional agama adalah segala suatu yang tidak berfungsi akan lenyap dengan sendirinya,
Masyarakat-masyarakat industri sekuler
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi agama
Pada umumnya kecenderungan sekulerisasi mempersempit ruang gerak kepercayaan dan pengalaman keagamaan
Agama yang menerima nilai-nilai institusional baru, melainkan agama yang bersifat aliran-aliran.
2. PELEMBAGAAN AGAMA
NU
Agama begitu universal, permanen (langgeng) dan mengatur dalam kehidupan, sehingga bila memahami agama akan sukar memahami masyarakat;
(Elizabeth K. Notinghan, 1954), yaitu :
Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral;
Masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembang;
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
NAMA : DISTARA AKMEL SYIHAB
NPM : 12110098/1KA34
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
I. ILMU PENGETAHUAN
Socrates, Plato dan Aristoteles, teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat.
• Aristoteles, pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan merangsang budi.
• Decartes, ilmu pengetahuan merupakan serba budi
• Bacon dan David Home, pengalaman indera dan batin;
• Immanuel Kant, pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman
• Phyroo, bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan
ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif.
Penelitian dasar bertujuan utama menambah pengetahuan ilmiah, sedangkan penelitian terapan adalah untuk menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah.
Langkah-langkah memperoleh ilmu dan objek ilmu:
- Pengamatan suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi
- menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analisis, sintesis, induktif dan deduktif;
- pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang
bersifat ilmiah meliputi :
a.Tidak ada perasaan bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif
b. Selektif, artinya mengadakan pemilihan tehadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
c. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu;
d.Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka dibuktikan kembali.
II. T E K N O L O G I
Dunia moderen yang dibentuk oleh teknologi menghadapi 3 (tiga) krisis sekaligus :
1. Sifat kemanusian berontak terhadap pola-pola politik, organisasi dan teknologi yang tidak berperikemanusiaan
2. Lingkungan hidup menderita menunjukkan tanda-tanda setengah binasa
3. Penggunaan sumber daya yang tidak dapat dipulihkan, seperti bahan bakar, fosil, sedemikian rupa sehingga akan terjadi kekurangan sumber daya tersebut
ilmu pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi;
Sastrapratedja (1980);
- Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional;
- Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah;
- Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
- Teknis berkembang pada suatu kebudayaan
- Monisme, artinya semua teknis bersatu, saling berintekasi dan saling bergantung
- Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan;
- Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri
Luasnya bidang teknik, Jacques Ellul (The Technological Society – 1964),
Teknik meliputi bidang ekonomi
Tenik meliputi bidang organisasi
Teknik, meliputi bidang manusia.
III. ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
- Ilmu bebas nilai
- Ilmu tidak bebas nilai
IV. KEMISKINAN
(Emil Salim – 1982)
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain
untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh 3 (tiga) hal, yaitu :
-Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan;
-Posisi manusia dalam lingkungan sekitar, dan;
-Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Dasar ukuran yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri, sebagai berikut :
-Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan dan sebagainya;
-Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha;
-Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar, karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan;
-Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas (self employed) berusaha apa saja
-Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan.
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikategorikan kedalam 3 (tiga) unsur, yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang;
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam, dan;
3. Kemiskinan buatan (buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan struktural : struktur ekonomi, politik, sosial, maupun kultur).
NPM : 12110098/1KA34
ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN KEMISKINAN
I. ILMU PENGETAHUAN
Socrates, Plato dan Aristoteles, teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat.
• Aristoteles, pengetahuan merupakan pengetahuan yang dapat diinderai dan merangsang budi.
• Decartes, ilmu pengetahuan merupakan serba budi
• Bacon dan David Home, pengalaman indera dan batin;
• Immanuel Kant, pengetahuan merupakan persatuan antara budi dan pengalaman
• Phyroo, bahwa tidak ada kepastian dalam pengetahuan
ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur yang diperoleh dengan pangkal tumpuan (objek) tertentu dengan sistematis, metodis, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif.
Penelitian dasar bertujuan utama menambah pengetahuan ilmiah, sedangkan penelitian terapan adalah untuk menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah.
Langkah-langkah memperoleh ilmu dan objek ilmu:
- Pengamatan suatu kegiatan yang diarahkan kepada fakta yang mendukung apa yang dipikirkan untuk sistemasi
- menggolong-golongkan dan membuktikan dengan cara berpikir analisis, sintesis, induktif dan deduktif;
- pengujian kesimpulan dengan menghadapkan fakta-fakta sebagai upaya mencari berbagai hal yang merupakan pengingkaran
Untuk mencapai suatu pengetahuan yang ilmiah dan objektif diperlukan sikap yang
bersifat ilmiah meliputi :
a.Tidak ada perasaan bersifat pamrih sehingga mencapai pengetahuan ilmiah yang objektif
b. Selektif, artinya mengadakan pemilihan tehadap problema yang dihadapi supaya didukung oleh fakta atau gejala dan mengadakan pemilihan terhadap hipotesis yang ada
c. Kepercayaan yang layak terhadap kenyataan yang tak dapat diubah maupun terhadap alat indera dan budi yang digunakan untuk mencapai ilmu;
d.Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori maupun aksioma terdahulu telah mencapai kepastian, namun masih terbuka dibuktikan kembali.
II. T E K N O L O G I
Dunia moderen yang dibentuk oleh teknologi menghadapi 3 (tiga) krisis sekaligus :
1. Sifat kemanusian berontak terhadap pola-pola politik, organisasi dan teknologi yang tidak berperikemanusiaan
2. Lingkungan hidup menderita menunjukkan tanda-tanda setengah binasa
3. Penggunaan sumber daya yang tidak dapat dipulihkan, seperti bahan bakar, fosil, sedemikian rupa sehingga akan terjadi kekurangan sumber daya tersebut
ilmu pengetahuan (body of knowledge), dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi;
Sastrapratedja (1980);
- Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional;
- Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah;
- Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan serba otomatis.
- Teknis berkembang pada suatu kebudayaan
- Monisme, artinya semua teknis bersatu, saling berintekasi dan saling bergantung
- Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan;
- Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri
Luasnya bidang teknik, Jacques Ellul (The Technological Society – 1964),
Teknik meliputi bidang ekonomi
Tenik meliputi bidang organisasi
Teknik, meliputi bidang manusia.
III. ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN NILAI
- Ilmu bebas nilai
- Ilmu tidak bebas nilai
IV. KEMISKINAN
(Emil Salim – 1982)
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok, dikatakan berada di bawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh, dan lain-lain
untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh 3 (tiga) hal, yaitu :
-Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan;
-Posisi manusia dalam lingkungan sekitar, dan;
-Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Dasar ukuran yang hidup di bawah garis kemiskinan memiliki ciri-ciri, sebagai berikut :
-Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, keterampilan dan sebagainya;
-Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha;
-Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar, karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan;
-Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas (self employed) berusaha apa saja
-Banyak yang hidup di kota berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan.
Kemiskinan menurut orang lapangan (umum) dapat dikategorikan kedalam 3 (tiga) unsur, yaitu :
1. Kemiskinan yang disebabkan handicap badaniah ataupun mental seseorang;
2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam, dan;
3. Kemiskinan buatan (buatan manusia terhadap manusia pula yang disebut kemiskinan struktural : struktur ekonomi, politik, sosial, maupun kultur).
Monday, November 15, 2010
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
Nama : Distara Akmel Syihab
NPM : 12110098/1KA34
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
1. PELAPISAN SOSIAL
A. Pengertian : menurut Pitrim A. Sorokin, perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat
B. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial .
Pelapisan masyarakat dalam masyarakat primitif :
Berdasarkan jenis kelamin dan umur
Kelompok suku
Pemimpin yg berpengaruh
Orang yg dikucilkan
Pembagian kerja
Struktur ekonomi
C. Terjadinya pelapisan sosial
- Terjadi dengan sendirinya
- terjadi karna disengaja
D. Perbedaan jenis pelapisan menurut sifatnya :
- sifat pelapisan masyarakat yg tertutup (masyarakat hindu)
- sifat pelapisan masyarakat yg terbuka
E. Beberapa teori pelapisan sosial :
Aristoteles “orang kaya,menengah,melarat”
Vilfredo pareto “elit,non elite”
Karl max “kelas yg mempunyai tanah dan alat produksi lain, kelas yg tidak punya
Ukuran penggolongan masyarakat :
-kekayaan
-kekuasaan
-kehormatan
-ilmu pengetahuan
2. KESAMAAN DERAJAT
a. Persamaan HAK
b. Persamaan Derajat di Indonesia
3. ELITE dan MASSA
1. E L I T E
a. Pengertian :Sekelompok orang yang terkemuka di bidang tertentu khususnya golongan kecil yg memegang kekuasaan
b. Fungsi elite dalam strategi : politik,ekonomi,militer,cendikiawan,diplomatic,agama,filsuf,pendidik,dan pemuka agama
2. M A S S A
a. Pengertian :Suatu pengelompokan yang spontan dan elementer
b. Hal-hal penting dalam massa :
- keanggotaan berasal dr seluruh masyarakat
- sedikit interaksi antar anggota
c. Pentingnya peranan individu pada massa
d. Masyarakat dan massa
e. Hakekat dan perilaku massa
f. Peranan elite terhadap massa :
- Pencerminan kehendak masyarakat
- memajukan kehidupan masyarakat
- peranan moral dan solidaritas
- pemuasan HEDONIC
4. PEMBAGIAN PENDAPATAN
1. Komponen Pendapatan
RT Produsen
RT konsumen
2. Perhitungan Pendapatan
- Sewa tanah
- Upah
- Bunga modal
-Laba pengusaha
3. Distribusi pendapatan
a. Aliran Liberal
b. Aliran Pemerintah
NPM : 12110098/1KA34
PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
1. PELAPISAN SOSIAL
A. Pengertian : menurut Pitrim A. Sorokin, perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat
B. Pelapisan sosial ciri tetap kelompok sosial .
Pelapisan masyarakat dalam masyarakat primitif :
Berdasarkan jenis kelamin dan umur
Kelompok suku
Pemimpin yg berpengaruh
Orang yg dikucilkan
Pembagian kerja
Struktur ekonomi
C. Terjadinya pelapisan sosial
- Terjadi dengan sendirinya
- terjadi karna disengaja
D. Perbedaan jenis pelapisan menurut sifatnya :
- sifat pelapisan masyarakat yg tertutup (masyarakat hindu)
- sifat pelapisan masyarakat yg terbuka
E. Beberapa teori pelapisan sosial :
Aristoteles “orang kaya,menengah,melarat”
Vilfredo pareto “elit,non elite”
Karl max “kelas yg mempunyai tanah dan alat produksi lain, kelas yg tidak punya
Ukuran penggolongan masyarakat :
-kekayaan
-kekuasaan
-kehormatan
-ilmu pengetahuan
2. KESAMAAN DERAJAT
a. Persamaan HAK
b. Persamaan Derajat di Indonesia
3. ELITE dan MASSA
1. E L I T E
a. Pengertian :Sekelompok orang yang terkemuka di bidang tertentu khususnya golongan kecil yg memegang kekuasaan
b. Fungsi elite dalam strategi : politik,ekonomi,militer,cendikiawan,diplomatic,agama,filsuf,pendidik,dan pemuka agama
2. M A S S A
a. Pengertian :Suatu pengelompokan yang spontan dan elementer
b. Hal-hal penting dalam massa :
- keanggotaan berasal dr seluruh masyarakat
- sedikit interaksi antar anggota
c. Pentingnya peranan individu pada massa
d. Masyarakat dan massa
e. Hakekat dan perilaku massa
f. Peranan elite terhadap massa :
- Pencerminan kehendak masyarakat
- memajukan kehidupan masyarakat
- peranan moral dan solidaritas
- pemuasan HEDONIC
4. PEMBAGIAN PENDAPATAN
1. Komponen Pendapatan
RT Produsen
RT konsumen
2. Perhitungan Pendapatan
- Sewa tanah
- Upah
- Bunga modal
-Laba pengusaha
3. Distribusi pendapatan
a. Aliran Liberal
b. Aliran Pemerintah
Subscribe to:
Posts (Atom)