Monday, March 14, 2011

BAB 5 MANUSIA DAN KEINDAHAN

MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. KEINDAHAN
a. Apakah keindahan itu?
Keindahan adalah suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas.
Perbedaan keindahan menurut luasnya pengertian yaitu:
1. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
2. Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda yang diserapnya dengan penglihatan.

b.Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan
Nilai digolongkan menjadi:
Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya;
Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri


c.Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor
kontemplasi : dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi : dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

d.Apa Sebab Manusia Menciptakan Keindahan?
Alasan atau motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan :
1. Tata nilai yang telah usang
2. Kemerosotan zaman
3. Penderitaan manusia
4. Keagungan Tuhan

e.Keindahan Menurut Pandangan Romantik
buku An Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan.



B. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renung artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu :
1. Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini adalah ‘art is an expression of human feeling’.
Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi
2. Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat sebagai dasar merenung. Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer (1788-1860)
3. Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada kejiwaan. Suatu teori lain tentang sumber seni adalah teori permainan (dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan Herbert Spencer 1820 - 1903) dan teori penandaan.



C. KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar.
a. Teori Objektif dan Teori Subjektif
The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam menciptakan seni ada 2 teori yaitu :
1. Teori objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Pendukung teori objektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat.
2. Teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda. Pendukung teori subjektif adalah Henry Home, Earlof Shaffesbury dan Edmund Burke.
b. Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka.

BAB 4 MANUSIA DAN CINTA KASIH

BAB 4
MANUSIA DAN CINTA KASIH

A. Pengertian Cinta Kasih
 kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka, sayang, ataupun sangat tertarik hatinya.
 Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta; Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang.

Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono memiliki tiga unsur, yaitu :
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)

Cinta memiliki tiga tingkatan:
tinggi (Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah)
menengah (orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat)
rendah (keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal)

bentuk cinta tingkat rendah adalah:
1. Cinta kepada thagut (syetan)
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu;
3. Cinta lebih mengutamakan kecintaan kepada orang tua,anak, istri,perniagaan dan tempat tinggal.


B. Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Diri
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
3. Cinta Seksual
4. Cinta Kebapakan
5. Cinta Kepada Allah
6. Cinta Kepada Rasul.


C. Kasih Sayang
1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat pasif
4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat aktif.
D. Kemesraan.

Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan
Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.


E. Pemujaan

Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual


F. Belas Kasihan

Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta :
1. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan.
2. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu, bapak, saudara dan yang ketiga
3. Cinta Amor ialah antara pria dan wanita.
Disamping itu ada cinta lagi, yaitu terhadap sesama yang merupakan perpaduan antara cinta Agape dan Philia. Jadi kata “Rahmah” bersimpati kepada nasib keadaan yang diderita orang lain.


G. Cinta Kasih Erotis
cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada perbuatan kemauan keduanya, lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.

Monday, February 28, 2011

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

Nama : Distara akmel syihab
NPM : 12110098/1KA34


KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A. Pendekatan Kesusasteraan
IBD yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus.


B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang-kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja.
Dalam bahasa Indonesia prosa diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.

Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.
 Prosa Lama :
1. Dongeng.
2. Hikayat.
3. Sejarah.
4. Epos.
5. Cerita Pelipur Lara.

 Prosa Baru :
1. Cerpen.
2. Novel.
3. Biografi.
4. Kisah
5. Otobiografi


C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan : pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi : informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural : Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindhan yang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan : seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.




Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua:
1.Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
2.Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu, akan tetapi untuk merenung.


D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari keseniaan, dan keseniaan cabang/unsur dari kebudayaan.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik.
2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.

alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia;
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:
 Penderitaan atas ketidakadilan;
 Perjuangan untuk kekuasaan;
 Konflik dengan sesamanya;
 Pemberontakan kepada hukum Tuhan.

Monday, January 3, 2011

MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK PERUBAHAN ( KASUS LINGKUNGAN HIDUP ) DAN UPAYA PEMECAHANNYA

MATA KULIAH : ILMU SOSIAL DASAR

MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK PERUBAHAN
( KASUS LINGKUNGAN HIDUP ) DAN UPAYA
PEMECAHANNYA















Nama : Distara akmel syihab
NPM : 12110098
Kelas : 1KA34






PROGRAM PASCA SARJANA SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA




Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Tugas : Masalah sosial sebagai efek perubahan (kasus lingkungan hidup) dan
upaya pemecahannya
Kelas : 1KA34

PERNYATAAN
Dengan ini kami menyatakan bahwa seluruh pekerjaan dalam tugas ini kami buat
sendiri tanpa meniru ataupun mengutip dari tim / pihak lain
Apabila terbukti tidak benar, kami siap menerima konsekuensi untuk mendapat nilai
1/100 untuk mata kuliah ini


P e n y u s u n
NPM Nama Lengkap Tanda Tangan
12110098 Distara akmel syihab










PROGRAM PASCA SARJANA : SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR


Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya
tugas makalah MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK PERUBAHAN( KASUS LINGKUNGAN HIDUP ) DAN UPAYAPEMECAHANNYA ini dapat terselesaikan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu dengan senang hati penulis akan menerima kritik dan saran yang
membangun guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
yang membacanya.













Bekasi, 29 November 2010




iii



DAFTAR ISI:

KATA PENGANTAR…………………………………………..iii

BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ……………………….……………...……….1
2. Tujuan…………………………………………………………1
3.Saran……………………………………………………………1

BAB II PERMASALAHAN
1. Kekuatan (Strength) ………………………………………….2
2. Kelemahan (Weakness) ………………………………………2
3. Peluang (Opportunity) ……………………………………….2
4. Tantangan/Hambatan (Threats) …………………………….2

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1. Kesimpulan ……………………………………………………3
2. Rekomendasi …………………………………………………..3

REFERENSI……………………………………………………..4










IV
BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Saat ini bencana alam sedang melanda daerah-daerah di Indonesia, bencana tersebut banyak menyebabkan kerugian dan kerusakan .
Tapi tidak lain hal itu disebabkan oleh tangan manusia sendiri, Oleh sebab itu upaya penanganan masalah Indone dapat dilihat sebagai suatu proses perubahan baik bagi masyarakat
sumber daya manusia sangat menentukan maka segala cara
dilakukan oleh masyarakat agar mereka dapat hidup layak dan mungkin bisa lebih
baik dari sebelumnya, tetapi kesadaraan masyarakat akan kepedulian alam sangat kecil, mereka masih kecil kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, untuk tidak melakukan penebangan pohon liar, dan untuk tidak melakukan pembangunan gedung bertingkat yang menyebabkan penipisan lahan tumbuhan hijau yang dapat menyebabkan banjir .
Hutan mempunyai peranan yang sangat penting dan fungsi hutan sendiri juga
sangat penting disamping untuk sarana penyerapan hutan juga berfunsi untuk menjaga
stabilitas cuaca.


2. Tujuan

Kerjasama antar masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian alam , kita juga dapat saling mengingatkan satu sama lain akan menjaga kebersihan.
Laporkan juga bila ada penebangan pohon liar disekitar kita, mulai lah dari diri sendiri penanaman pohon disekitar tempat tinggal agar menanggulangi bencana banjir,dan pula agar menanggulangi pengkikisan ozone.


3. Saran

Mulailah menjaga lingkungan dengan kesadaran dari diri sendiri ,ingatlah dengan menjaga kelestarian alam anak-cucu kita masih dapat merasakan keindahan Indonesia

1
BAB II. PERMASALAHAN

1. KEKUATAN
- SDA Sumber mata pencaharian
- Tempat tinggal berbagai makhluk hidup
- Devisa negera (pengembangan sebagai tempat rekreasi)
- Stabilitas alam


2. KELEMAHAN
- Polusi udara
- Banjir
- Berkurangnya SDA yang dapat dimanfaatkan
- Punahnya hewan-hewan lagka akibat penebangan pada hutan yang menjadi habitat mereka.


3. PELUANG
- SDA Sumber mata pencaharian
- Tempat tinggal berbagai makhluk hidup
- Devisa negera (pengembangan sebagai tempat rekreasi)
- Stabilitas alam


4. TANTANGAN/HAMBATAN
- Mementingkan kepentingan diri sendiri menyebabkan keserakahan
- Kurangnya kepedulian masyarakat
- Kurang tegasnya pemerintahan
- Masih minimnya kesadaran untuk memperbaiki lingkungan dari diri sendiri




2
BAB III. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI



1. KESIMPULAN
Masalah lingkungan dan bencana alam tidak lain disebabkan oleh tangan-tangan manusia yang egois dan mementingkan dirinya sendiri.
Terutama tangan-tangan manusia yang memiliki kekuasaan dan uang untuk lebih memperkaya dirinya mereka tidak berfikir akan berdampak pada orang-orang kecil
Saat ini di merapi banyak warga yang kelaparan, banyak anak yang tidak sekolah, juga kehilangan harta benda dan nyawa.



2. REKOMENDASI
Pemerintah agar lebih tegas dalam pendisiplinan tiap-tiap orang dengan tetap memantau dan merangkul masyarakat agar mau menjaga dan merawat alam, karena kita harus bekerja sama dengan alam.
Saling mengingatkan kepedulian kebersihan dan mengingatkan bahwa alam bukan hanya milik kita seorang tetapi milik bersama.












3
REFERENSI
 www.watawarga.gunadarma.ac.id
 http://google.com/masalah-masalah-sosial/





























4

PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME

NAMA : DISTARA AKMEL SYIHAB
NPM : 12110098/1KA34


PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME


1. Perbedaan Prasangka & Diskriminasi
Prasangka : sikap negatif terhadap sesuatu

1.1. Sebab-sebab Timbulnya Prasangka
a. Berlatar belakang sejarah
b. Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
c. Bersumber dari faktor kepribadian
d. Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan dan agama.

1.2. Daya Upaya Untuk Mengurangi Prasangka & Diskriminasi
a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
b. Perluasan kesempatan belajar
c. Sikap terbuka dan sikap lapang harus selalu kita sadari bahwa berbagai tantangan yang datang dari luar ataupun yang datang dari dalam negeri.

2. Etnosentrisme
 Suku bangsa ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai salah satu yang prima, riil, logis, sesuai kodrat alam dan sebagainya
 Bersifat Universal
 Etnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar Ideologi Chauvinisme pernah dianut orang-orang Jerman pada zaman Nazi Hitler, mereka merasa dirinya superior, lebih unggul dari bangsa-bangsa lain, dan menganggap bangsa-bangsa lain sebagai inferior, lebih rendah, nista dan sebagainya.

MASYARAKAT PERDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

NAMA : DISTARA AKMEL SYIHAB
NPM : 12110098/1KA34

MASYARAKAT PERDESAAN DAN
MASYARAKAT PERKOTAAN

1. MASYARAKAT PERKOTAAN, ASPEK-ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
A) PENGERTIAN MASYARAKAT
 R. Linton : Masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
 M. J. Herkovits : Masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
 J. L. Gillin dan J. P. Gillin : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama.
 S. R. Steinmetz : Masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat ada teratur
 Hasan Shadily : Masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh bertalian secara bergolongan.

- Dalam arti yang luas masyarakat dimaksud keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan bangsa dan sebagainya.
- Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu
syarat-syarat masyarakat
a. Harus ada kumpulan manusia
b. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.
c. Adanya aturan-aturan atau undang-undang yang mengatur

Dari cara terbentuknya, masyarakat terbagi:
a. Masyarakat paksaan
b. Masyarakat merdeka : -Masyarakat natur
-Masyarakat kultur

- Masyarakat kecil
- Masyarakat yang sudah kompleks


B. MASYARAKAT PERKOTAAN
ciri yang menonjol pada masyarakat kota, yaitu :
-Kehidupan keagamaan berkurang
-Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain
-Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
-Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
-Jalan pikiran rasional
-Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota
-Perubahan-perubahan sosial


C. PERBEDAAN DESA DAN KOTA
1. Jumlah dan kepadatan penduduk.
2. Lingkungan hidup.
3. Mata pencaharian.
4. Corak kehidupan sosial.
5. Stratifikasi sosial.
6. Mobilitas sosial.
7. Pola interaksi sosial.
8. Solidaritas sosial.
9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi


2. HUBUNGAN DESA DENGAN KOTA
a. Masyarakat perdesaan bukanlah dua komunitas yang terpisah
b. Terdapat hubungan yang erat
c. Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan pangan
d. Desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota
e. Para pekerja dari pedesaan adalah pekerja-pekerja musiman.
f. kota menghasilkan barang-barang juga diperlukan oleh orang desa
g. Kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang bidang jasa yang dibutuhkan oleh orang desa.
h. Peningkatan hasil pertanian hanya dapat diusahakan melalui intensifikasi budi-daya bidang ini.
i. Dalam keadaan semacam ini, kota terpaksa memenuhi kebutuhan pangannya dari luar negeri.
j. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja
k. Mereka kelompok para penganggur di desa.


3. ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
5 unsur perkotaan :
- Wisma
- Karya
- Marga
- Suka
- Penyempurnaan
Rumusan pengembangan kota dalam pendekatan penanganan masalah kota:
1. Menekan angka kelahiran.
2. Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota.
3. Membendung urbanisasi.
4. Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah.
5. Meningkatkan fungsi dan peranan kota-kota kecil atau desa-desa yang telah ada di sekitar kota besar.
6. Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.


4. MASYARAKAT PERDESAAN
A. PENGERTIAN DESA/PERDESAAN
 Sutardjo Kartohadikusuma, desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri.
 Paul H. Landis : desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
Dengan ciri-cirinya :
a. Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kekuasaan.
c. Cara berusaha adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam

desa itu adalah suatu hasil perpaduan antara kegiatan sekelompok manusia dengan lingkungannya, yang berwujud di muka bumi yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisiografi, sosial ekonomi, politik dan kultural

Ciri-ciri masyarakat perdesaan :
a. hubungan yang lebih mendalam dan erat biladibandingkan dengan masyarakat perdesaan lainnya
b. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
c. Sebagian besar warga masyarakat perdesaan hidup dari pertanian.
d. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat.



B. HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PERDESAAN
beberapa gejala-gejala sosial :
(1) Konflik/Pertengkaran
(2)Kontraversi/Pertentangan
(3) Kompetisi/Persaingan
(4) Kegiatan pada masyarakat perdesaan.


C. SISTEM NILAI BUDAYA PETANI DI INDONESIA
a. Para petani di Indonesia terutama di Jawa pada dasarnya menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk
b. Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup, dan kadang-kadang untuk mencapai kedudukannya
c. Mereka berorientasi pada masa kini
d. untuk menghadapi alam mereka cukup dengan hidup bergotong royong

D. UNSUR-UNSUR DESA
- Daerah dalam arti tanah-tanah yang produktif dan yang tidak beserta penggunaanya, termasuk juga unsur lokasi, luas atau batas yang merupakan lingkungan geografis setempat.
- Penduduk adalah hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
- Corak kehidupan di desa didasarkan pada ikatan kekeluargaan yang erat.
- Masyaakat merupakan sesuatu gemeinschaft yang memiliki unsur gotong royong yang kuat

Faktor lingkungan geografis :
(1) Faktor Topografi
(2) Faktor Iklim
(3) Faktor Bencana


E. FUNGSI DESA
1) Fungsi desa dalam hubungannya dengan kota.
(2) Sebagai lumbung bahan mentah atau tenaga kerja yang tidak kecil artinya.
(3) Dan segi kegiatan, kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan.

Sutopo Yuwono : salah satu peranan desa terletak di bidang ekonomi, keberhasilan dalam menggali atau mengembangkan potensi daerah perdesaan yang bermacam-macam itu akan memperkuat ketahanan secara nasional.
ciri-ciri masyarakat perdesaan :Homogenitas Sosial,Hubungan Primer,Kontrol Sosial Yang Ketat,Gotong-royong,Ikatan Sosial, Magenis Religius, Pola Kehidupan.


5. URBANISASI DAN URBANISME
Urbanisasi adalah suatu proses berpindahnya penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.
Proses tersebut terjadi dengan menyangkut dua aspek, yaitu :
1. Perubahannya masyarakat desa menjadi masyarakat kota.
2. Bertambahnya penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa
Koentjaraningrat, suatu masyarakat desa menjadi suatu persekutuan hidup dan kesatuan sosial didasarkan atas dua macam prinsip :
(1) Prinsip hubungan kekerabatan (geneologis)
(2) Prinsip hubungan tinggal dekat / teritorial
(a) Tujuan khusus yang ditentukan oleh faktor ekologis.
(b) Prinsip yang datang dari ”atas” oleh aturan dan undang-undang.


6. PERBEDAAN MASYARAKAT PERDESAAN DENGAN MASYARAKAT PERKOTAAN
1. LINGKUNGAN UMUM DAN ORIENTASI TERHADAP ALAM
2. PEKERJAAN ATAU MATA PENCAHARIAN
3. UKURAN KOMUNITAS
4. KEPADATAN PENDUDUK
5. HOMOGENITAS DAN HETEROGENITAS
6. DIFERENSIASI SOSIAL
7. PELAPISAN SOSIAL
(a)Pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak sistem pelapisannya dibandingkan dengan di desa
(b)Pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eskterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar
(c Masyarakat perdesaan cenderung pada kelas menengah
8. MOBILITAS SOSIAL
segi-segi penting dari mobilitas yaitu :
a. Banyak penduduk yang pindah kamar atau rumah
b. Waktu yang tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
c. Bepergian setiap hari di dalam atau di luar
9. INTERAKSI SOSIAL
10. PENGAWASAN SOSIAL
11. POLA KEPEMIMPINAN
12. STANDAR KEHIDUPAN.
13. KESETIAKAWANAN SOSIAL
14. NILAI DAN SISTEM NILAI

Sunday, November 28, 2010

PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME

NAMA : DISTARA AKMEL SYIHAB
NPM : 12110098/1KA34


PRASANGKA, DISKRIMINASI, DAN ETNOSENTRISME


1. Perbedaan Prasangka & Diskriminasi
Prasangka : sikap negatif terhadap sesuatu

1.1. Sebab-sebab Timbulnya Prasangka
a. Berlatar belakang sejarah
b. Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
c. Bersumber dari faktor kepribadian
d. Berlatar belakang dari perbedaan keyakinan dan agama.

1.2. Daya Upaya Untuk Mengurangi Prasangka & Diskriminasi
a. Perbaikan kondisi sosial ekonomi
b. Perluasan kesempatan belajar
c. Sikap terbuka dan sikap lapang harus selalu kita sadari bahwa berbagai tantangan yang datang dari luar ataupun yang datang dari dalam negeri.

2. Etnosentrisme
Suku bangsa ras tersebut cenderung menganggap kebudayaan mereka sebagai salah satu yang prima, riil, logis, sesuai kodrat alam dan sebagainya
Bersifat Universal
Etnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar Ideologi Chauvinisme pernah dianut orang-orang Jerman pada zaman Nazi Hitler, mereka merasa dirinya superior, lebih unggul dari bangsa-bangsa lain, dan menganggap bangsa-bangsa lain sebagai inferior, lebih rendah, nista dan sebagainya.